Harga Gas 3 Kg Resahkan Warga, Pemkab Pelalawan Harus Segera Atasi
RIAUMANDIRI.ID, PANGKALAN KERINCI - Tingginya harga elpiji isi 3 kilogram di sejumlah kawasan di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, dalam dua bulan terakhir ini sudah meresahkan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat diminta untuk segera mengatasinya.
Rata-rata harga jual elpiji di tingkat pangkalan menembus angka Rp20.000 hingga Rp22.000/tabung. Sedangkan di pengecer telah mencapai Rp30.000 hingga 35.000/tabung. Padahal Harga Eceren Tertinggi (HET) berdasarkan SK Bupati Pelalawan Nomor: 125 Tahun 2016 sebesar Rp18.000/tabung.
“Ini sudah meresahkan kami pak. sudahlah harga mahal, kadang-kadang barangnya tidak ada. Padahal kami sangat bergantung pada elpiji tersebut,” ujar Dian, warga Pangkalan Kerinci itu saat ditemui di sebuah pangkalan elpiji, Sabtu (25/1/2020).
Untuk itu dia meminta Bupati Pelalawan HM Harris untuk segera mengatasi kenaikan gas elpiji yang sudah tidak terkontrol lagi ini.
“Kami memohon pada Pemkab Pelalawan agar dapat segera turun mencari solusi, karena kami sangat butuh akan gas ini buat rumah tangga,” harap Dian.
Melihat fenomena kenaikan elpiji yang sudah jauh dari HET yang ditetapkan membuat anggota DPRD Pelalawan angkat bicara.
“Pemerintah harus segera mengambil sikap, termasuk melakukan pengawasan terhadap peredaran elpiji di pasaran,” ujar Sudirman, Sekretaris Komisi I DPRD Pelalawan, Ahad (26/1/2020).
Menurut Sudirman, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Pelalawan harus mengawasi setiap kendaraan yang mengantar gas ke pangkalan, sehingga akan ditemukan apa masalah sampai terjadinya kelangkaan dan kenaikan elpiji 3 kg di pasaran.
“Disperindagsar harus hadirlah saat elpiji diantar ke pangkalan dan pastikan harga di pangkalan itu sesuai SK Bupati. Jangan sudah ada masalah baru turun, itukan tidak baik bagi pengawasan,” ucapnya.
“Jadi lakukanlah sidak secepatnya, jangan sampai masyarakat resah,” sambung politisi PAN ini mengakhiri.